aku tak cukup pintar tuk menafsirkan apa yang telah kau
lakukan padaku, aku hanyalah manusia yang merasa nyaman dalam kehadiran sosokmu
kehadiranmu yang membawa perasaan lain, rasa aneh yang
hingga membuka mata serta hatiku yang selama ini terbelenggu.
namun saja aku mengingkari hati sesuatu yang berarti. aku
berusaha mempercayai, bahwa semua canda, perhatian dan semua pemikiranmu atas
dasar pertemanan.
yaa.. tak ada yang salah dalam pertemanan, salahnya aku mengartikannya sebagai cinta.
Canda, tawa.. saat kita saling bicara, tentang hal yang kau
suka.
Saat senyumanmu yang buatku menerka, akankah kau merasakan
hal yang sama
Saat kau keluhkan asa, dan aku bagaikan sandaran yang kan temani sampai hilang semua yang menjadi beban jiwa.
Saat kau terbelenggu dalam sepi, lalu aku menjadi teman dalam sunyimu
disini.
Semua kedekatan kita, terlampau jauh dari batasan sosok teman dalam benak.
Aku tertunduk dibalik diding jiwa, ku meyakini diriku
sendiri, ini bukanlah cinta.
ini hanya karna sesuatu hal baru dan berbeda dalam hadirmu di dunia yang disana ada kita.
Dan seharusnya kala itu sebagai hal yang tak ku maknai hal yang luar biasa
ini hanya karna sesuatu hal baru dan berbeda dalam hadirmu di dunia yang disana ada kita.
Dan seharusnya kala itu sebagai hal yang tak ku maknai hal yang luar biasa
Tapi di sisi lain, aku terbang dalam angan hingga ku merasa
begitu nyata, lalu semua itu semakin terbaca, kau adalah penyebab senyum dan
tawa. Aku terjatuh, bergejolak menaruh harap padamu.
Setelah seiring waktu berjalan kau tak pernah ucap tentang
rasa yang sama terhadapku, seketika aku tersadar “AKU HANYALAH TEMANmu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar