Laman

Rabu, 02 April 2014

harusnya malu!

Mungkin ku terlapau jauh berangan kau kan jadi seperti yang ku mau
Yang mencitai ku karena sang ilahi
Kau begitu mudah tuk ucap mencitaiku karenaNya
namun kau tak benar-benar lakukan yang sebagaimana mencitai atas karena-Nya

suatu hari ku tanya pada diri
apakah dirimu yang kelak kan dampingi?
Harusnya malu pada diri
Karena terus pertanyakan hal yang takan ku temui jawabnya
Jika ku masih berdiri pada titik yang sama
Jika Ku masih menetap pada kehidupan yang sama
Tak mencoba tuk hijrah
Tak mencoba tuk pantaskan diri
Tuk dapat bersanding dengan seorang yang di ridhoi

Selasa, 01 April 2014

Maafkan aku dan perasaanku

Kini terasa kian jauh
seperti saat awal bertemu
bukan karna merasa jenuh
namun sudah terlapau jauh tuk saling mengenal hingga bertemu

Maafkan sikapku terhadapmu
Bukan maksudku tuk mengakhiri pertemanan antara aku dan kamu
Tapi ku tak ingin ada fitnah diantara kita
Karna kedekatan diantara kita yang terbilang cukup lama

Awal yang hanya bercanda gurau mengucap rasa
tak terpikir pula tuk menaruhkan rasa suka
tapi keadaan berbeda ditiap harinya
semakin harinya semakin berbeda ku menempatkan rasanya

saat mencoba tuk menjauh
ditempat lain ku menceritakan hal kecil tentangmu
buatku jadi menggali ingatan ketika dimana saat bersama denganmu
hingga terbesit rindu kan hadirmu

rindu tuk ucap sapa padamu
rindu bercanda tawa denganmu
rindu semua caramu terhadapku
ah tidak ..aku  benar-benar rindu akan semua tentangmu

Bagaikan menumpahkan air dari wadah besar ke gelas kaca
Perasaan kian terisi ditiap harinya
Hingga buat bantinku bergejolak
Dimana ku Ingin ungkap, namun kan jadi sia-sia semata

Memang ku tak tahu apa yang kau rasa
Tapi Ku juga tak ingin tahu apa yang kau rasa
karena ku mengerti, ku sadari
kita dibatasi oleh syariat dari sang ilahi

maaf, aku  yang tak bisa menempatkan rasa diantara pertemanan kita
Yang tak bisa perjuangkan rasa menjadi biasa
Hingga biarkan rasa menjadi luka yang tak pernah kau buat sengaja
Maafkan aku..

bukan aku?

Yang dahulu dekat sekarang jauh
Yang dahulu jauh sekarang mendekat
Keadaan yang tak terduga, tak terkira akan apa yang terjadi kedepannya
Kini kita semakin jauh
Akupun merasa sikapmu sudah berbeda dari biasanya
Mungkin ini saatnya
Aku harus terbangun dari anganku
Kau terlalu tinggi untuk ku gapai
Bukan ku tak ingin berjuang, tapi ku tahu diri
Karna kau pantas mendapat yang sempurna menyempurnakan
Bukan aku

Berkembang Mekar Berduri

Tersadar kini
Ku mengerti yang selama ini kurasa dan ku pertanyakan
ternyata kau benar sudah bersama yang lain, walau memang itu bukan dalam ikatan yang sakral
tapi aku sadari dengan keberadaanku ini
aku yang sudah melewati batas rasaku terhadapmu
seperti terlampau jauh terbang tinggi, lalu diatas sana kau patahkan sayapku hingga buatku terjatuh

memang hati seorang wanita begitu mudah tuk labuhkan rasa
seperti aku yang melabuhkan rasa terhadapmu
terhitung 4 bulan lamanya mengenalmu
berawal tanpa niat tuk menorehkan rasa, namun saat perlahan ingin menjauh dan kaupun begitu disitulah ku baru merasa
tentang  yang selama ini tak ku sadari keberadaannya
Bagaikan tertanam bibit bunga hingga tumbuh liar berkembang mekar berduri.

Ku tanya pada hati
ada apa dengan denganmu kini?
Mengapa kau persilahkan rasa yang tak semestinya ada?
Lalu Jawab pada diri ini
Mungkin ini salahku, ku tak bisa menjaga pertemanan ini
salahku yang biarkanmu bersandar dihati dan pikiranku
hingga terbesit ingatan tentang mu yang menjadikanku rindu kan hadirmu yang kini sudah jauh dariku

Tapi..
Ini yang terbaik
Aku menyadari lagi keberadaanku
Aku menyadari dia lebih baik, Parasnyapun begitu cantik
sejajar dengan parasmu yang juga menarik

Jadi Dia lebih pantas bersamamu, bukan aku yang belum lama berada dikehidupanmu
Namun satu hal yang perlu kau tau, ku tak pernah menyesali pertemuan denganmu