Laman

Jumat, 10 Oktober 2014

friendzone~

aku tak cukup pintar tuk menafsirkan apa yang telah kau lakukan padaku, aku hanyalah manusia yang merasa nyaman dalam kehadiran sosokmu
kehadiranmu yang membawa perasaan lain, rasa aneh yang hingga membuka mata serta hatiku yang selama ini terbelenggu.

namun saja aku mengingkari hati sesuatu yang berarti. aku berusaha mempercayai, bahwa semua canda, perhatian dan semua pemikiranmu atas dasar pertemanan.

yaa.. tak ada yang salah dalam pertemanan, salahnya aku mengartikannya sebagai cinta.
Canda, tawa.. saat kita saling bicara, tentang hal yang kau suka.
Saat senyumanmu yang buatku menerka, akankah kau merasakan hal yang sama
Saat kau keluhkan asa, dan aku bagaikan sandaran yang kan temani sampai hilang semua yang menjadi beban jiwa.
Saat kau terbelenggu dalam sepi, lalu aku menjadi teman dalam sunyimu disini.

Semua kedekatan kita, terlampau jauh dari batasan sosok teman dalam benak.
Aku tertunduk dibalik diding jiwa, ku meyakini diriku sendiri, ini bukanlah cinta.
ini hanya karna sesuatu hal baru dan berbeda dalam hadirmu di dunia yang disana ada kita. 
Dan seharusnya kala itu sebagai hal yang tak ku maknai hal yang luar biasa

Tapi di sisi lain, aku terbang dalam angan hingga ku merasa begitu nyata, lalu semua itu semakin terbaca, kau adalah penyebab senyum dan tawa. Aku terjatuh, bergejolak menaruh harap padamu.

Setelah seiring waktu berjalan kau tak pernah ucap tentang rasa yang sama terhadapku, seketika aku tersadar “AKU HANYALAH TEMANmu” 

Kamis, 28 Agustus 2014

kenapa?

Katanya kita temenan, bukan katanya sih emang beneran temenan.
Tapi kenapa setiap kamu denger nama dia kamu langsung terpaku?
Kenapa setiap kamu denger temen kamu ngomongin dia, kamu langsung nyimak apa yang lagi temen kamu omongin?
Setiap dia lewat di depan kamu kamu langsung senyum tepaku terus deg-degkan
Setiap dia berikan perhatian kamu anggap itu lebih dari perhatian
Setiap dia menceritakan sesuatu kamu begitu menyikapi dan siap menjadi pendengar terbaiknya
Dan kenapa hati kamu gelisah ketika kamu denger kalau dia sudah bersama yang lain

Dan setelah kamu tahu sudah bersama yang lain kamu masih tetap disitu dan menunggu yang tidak tahu sampai kapan

with love, aku untukmu

Cukup lama kita saling mengenal..
Ah.. maksutku, hanya sebatas sosok saja. Karena jika kita benar-benar saling mengenal mungkin sekarang kita tidak berada dalam perselisihan.
Aku tahu kau mungkin tak akan membaca tulisan ini, karna memang keingintahuan kamu tentangku tak begitu besar.

Jujur saja hal ini sangat cukup membuatku hampir menyerah

Setahu aku, perasaan diantara kita ini besar, iya cinta kita. Karena kita pernah saling acuh lalu lupa sampai pada akhirnya mencari hingga kembali.
Setahu aku, rindu kita begitu kuat. Karna kita pernah saling menjauh dan pernah singgah ketempat lain namun akhirnya kita dipertemukan lagi
Setahu aku. sayang kita begitu tulus. Karna kita pernah mendengar ucap orang lain tentang kejelekan diantara kita namun kita saling perbaiki diri agar tidak terulang dalam kesalahan sama

Iya kita, hebat bukan?

Kita pernah bicarakan mimpi yang akan nantinya kita jalani dan bangun bersama dimasa depan kita nanti, lalu kita saling men amini.

Penuh canda, gelak tawa, senyuman, linangan air mata dan masih banyak ekpresi wajah kita yang saat kita berada dalam larutan obrolan kita.

Kini kita sedang berada dalam prasangka, hingga berujung dusta. Ah mengapa kita harus lakukan hal itu padahal kita bisa saling menaruhkan rasa percaya hingga kebenaran tiba.
Namun siapa yang tahan menunggu kebenaran, jika semua bisa kita dibicarakan dalam ruang kehangatan hingga hadirnya sebuah senyuman.

Ayolah.. jangan biarkan ini terhenti. Kita bisa perbaiki semua ini..
walau badai kau pasti akan mendekati, namun ku harap kau genggam tanganku agar kita bisa bersama lalui semua sampai berlalu

dengan cinta, AKU untukmu

engkau yang telah pergi

Mungkin sekarang kau lupa..
Dimana saat kau ucap tuk tinggalkan pergi dengan membiarkan aku bersama mimpi yang itu adalah bersamamu
Sebelum itu kau datang bagai membawa sebuah bunga, namun ternyata kau bawa membawa duri . Dan aku.., terluka.
Kau datang ketika aku membutuhkan sandaran lelahku, namun ternyata kau menjatuhkanku ke dasar jurang gelap sana.., sendirian.
Jika kau datang hanya tuk singgah saja, mengapa kau bawa pergi hati yang telah aku berikan. Harusnya kau taruh kembali seperti semula, walau mungkin takan sama seperti awalnya.

dalam alur mimpi

Aku melihat senyumanmu lagi
Aku melihat gelak tawamu bersamaku lagi
Aku menggenggam tanganmu lagi
Iyaa.. Kita bertemu kembali, namun dalam alur-alur sebuah mimpiku di malam hari.

Aku sedikit menyesali, mengapa semua yang kulalui semalam serasa berhari-hari ternyata hanya bunga tidur ku saja.
Aku sedikit menyesali, mengapa sosok engkau yang hadir kedalam mimpi

Tapi tak mengapa
Setidaknya aku bisa mengetahui kabarmu
Setidaknya aku masih bisa berada dalam jarak yang dekat denganmu
walau... hanya dalam alur-alur mimpi yang takkan menjadi kenyataan yang abadi

Senin, 09 Juni 2014

"cinta" by Tausiah cinta

Cinta…
Bagai purnama terangi sang gulita
cahaya mentari dipantul dengan jelita,
Laksana kilau sang batu permata
Membentuk indah lewat tekanan derita
Cinta…
Tersusun rapi layaknya bata
Terukir indah oleh hati yang tertata
Takkan goyah dengan kemilau harta
Takkan silau oleh rayuan tahta
Cinta…
Bukanlah ia yang membuat manusia buta
Bukanlah ia yang menyilaukan mata
Bukan pula ia yang diumbar oleh iblis pendusta
Namun Cinta…
adalah ia yang tulus tercipta
Dari barisan hati yang senantiasa menata
Membentuk istana nan megah jelita
menjulang tinggi mengharap Ridha Allah semata
Betapapun ku urai makna Cinta..
Takkan mampu diri menafsir lewat jutaan kata,
Takkan sanggup jua jari menulisnya dengan lautan tinta,
Karena di dalam Cinta…
Tersimpan banyak cerita,
Antara aku, kau, dan Sang Pencipta…

menemukan rindu



ku tanya
kemana rindu ini kan berlabuh?
ku yakin, rindu takan salah pada alamat yang kan dituju
ku yakin, rindu kan berlabuh kembali pada dermaga biru
dan kini semua rindu yang ku pertanyakan telah terjawab dengan membisu
ku tahu yang ku rindu
kemarin pergi karna kelalaianku di kemarin lalu
maafkan aku yang sempat mengabaikanmu
ku kan coba berusaha tuk menetapkan hati padamu yang ku rindu
ku kan coba tuk istiqomahkan membaca firmanMu
padamu Al-Qur'an ku yang tenangkan jiwa ku darigelisah dan keresahan lalu